BAB 2. ASAM, BASA, DAN GARAM


Standar Kompetensi:

2. Memahami klasifikasi zat

Kompetensi Dasar:

2.1     Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat
2.2     Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari

 

Peta Konsep

Peta Konsep Asam Basa Garam

Peta Konsep Asam Basa Garam

 

A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

1. Asam

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).

Tabel beberapa contoh asam

Tabel Asam Kehidupan Sehari-hari

Tabel Asam Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.

Buah yang bersifat Asam

Buah yang bersifat Asam

2.Basa

Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.

Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.

Tabel beberapa contoh Basa

Tabel Basa Kehidupan Sehari-hari

Tabel Basa Kehidupan Sehari-hari

Perbedaan Sifat Asam dan Basa

Perbedaan Sifat Asam Basa

Perbedaan Sifat Asam Basa

3. Garam

Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.

H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)

Asam       Basa               Air

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.

Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!

Asam + Basa —> Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air

HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)

Asam             Basa                 Garam             Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.

Tabel beberapa contoh garam

Tabel Garam Kehidupan Sehari-hari

Tabel Garam Kehidupan Sehari-hari

4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit

Ketika seseorang mencari ikan dengan  menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki,  apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati.

Apakah air dapat menghantarkan listrik?

Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan  tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.

Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu, serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji. Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.

 

B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

Identifikasi Kertas Lakmus

Identifikasi Kertas Lakmus

2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.  Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.

Indikator Alami

Indikator Alami

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

C. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan

1. Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna dalam larutan merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa yang hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa lemah.

Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa maka dapat dilakukan percobaan sederhana. Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau basa kuat.

Uji Kekuatan Asam Basa

Uji Kekuatan Asam Basa

Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar (a) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar (b) lampu menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam kuat atau basa kuat.

2. Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)

Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut.

Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan

pH = – log (H+)

Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.

pOH = – log (OH-)

Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.

a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.

b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.

c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel.

Tabel Harga pH untuk Beberapa Jenis Zat

Tabel pH

Tabel pH

3. Menentukan pH Suatu Larutan

Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indiaktor, dan pH meter.

a. Indikator Universal.

Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.

b. Indikator Kertas (Indikator Stick)

Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

Indikator Universal

Indikator Universal

c. Larutan Indikator

Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah  larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.

Larutan Asam Basa

Larutan Asam Basa

Larutan Indikator

Larutan Indikator

Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.

d. pH Meter

Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.

pH meter digital

pH meter digital

PH meter elektronik

PH meter elektronik

REFERENSI:

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

  1. 24 Maret 2012 pukul 16:38

    Thanks 🙂

  2. 31 Agustus 2012 pukul 11:05

    aq ska buanget artikelx buagus
    cocok buanget bwt pembelajaran

    • 5 September 2012 pukul 15:17

      sama-sama… semoga bermanfaat 🙂

  3. andrew
    10 September 2012 pukul 19:54

    artikel bagus untuk pelajaran ipa

    • 12 September 2012 pukul 09:12

      Terimakasih,, semoga bermanfaat 🙂

      Salam UnitedScience

      • serene gomestia helenda
        13 September 2012 pukul 20:17

        gmna kamu suak gack pelajarn biologi ataupun fisika

      • 18 September 2012 pukul 08:50

        IPA itu Ilmu Paling Asyik… Dinikmati saja 🙂

  4. serene gomestia helenda
    13 September 2012 pukul 20:15

    huuuuuuuucccccchhh biologi dan fisika itu adalah pelajaran yang paling ggggggguuuuuuueweeeeee benci

    • 18 September 2012 pukul 08:50

      Sekarang saatnya, dari BENCI jadi BENar-benar CINta dengan IPA 🙂

  5. anisa
    18 September 2012 pukul 19:27

    btl…btl…btl……………

  6. 19 September 2012 pukul 18:31

    thanks for artikel

    • 28 September 2012 pukul 19:18

      sama-sama 🙂
      semoga manfaat…

      Salam UNITED SCIENCE

  7. 20 September 2012 pukul 20:44

    Thaks… Websitenya lengkap… cocok sama yang d cari… Gk kay yng lain… TKS bgt 😀 🙂

    • 28 September 2012 pukul 19:19

      Sama-sama…
      Semoga manfaat 🙂

      Salam UNITED SCIENCE

  8. 23 September 2012 pukul 09:55

    kok gak ada contoh yang paling lengkap sihh?

    • 28 September 2012 pukul 19:19

      Maaf… baru sebatas ini… semoga manfaat 🙂

  9. bulan
    4 Oktober 2012 pukul 19:09

    makasih…

    • 5 Oktober 2012 pukul 03:24

      ya sama-sama.
      semoga bermanfaat 🙂
      salam United Science 🙂

  10. 10 Oktober 2012 pukul 18:34

    Makasih baxk yahhh !!! Tgas aq udah jadi slsai smuax dech !!!

    • 10 Oktober 2012 pukul 21:13

      sama-sama. Semoga manfaat 🙂
      salam United Science

  11. arip
    20 Oktober 2012 pukul 14:48

    huftt..akhirnya ketemu juga buat tugas ipa..jdi gk susah2 lgi deh bwat nyari’a terima kasih banyak ya!! 🙂

    • 21 Oktober 2012 pukul 03:18

      ya sama-sama 🙂
      Semoga bermanfaat, Salam UnitedScience ^^

  12. ibet
    24 Oktober 2012 pukul 10:10

    thanks untk info nya
    sangat membantu..

    • 25 Oktober 2012 pukul 23:40

      Ya sama-sama. Semoga manfaat 🙂
      Salam UnitedScience^^

  13. Enwandi
    20 November 2012 pukul 09:23

    Thanks

    • 20 November 2012 pukul 19:59

      Ya sama-sama, Semoga manfaat 🙂

      Salam UnitedScience^^

  14. Shinta
    31 Agustus 2014 pukul 14:45

    Makasih banyak tugasnya jd cpt slesai…

    • Bagus
      27 Agustus 2015 pukul 19:22

      ya sama sama thank you friend

  15. aulia
    1 September 2014 pukul 19:24

    artikelnya lengkap banget,,

  16. 1 September 2014 pukul 19:39

    Kakk.izin share ya..

  17. revia
    8 September 2014 pukul 20:20

    Makasih yaa atas pengertian nya 🙂 jadi cpt ngerjain tugas nya 🙂

  18. nisa panchali
    13 September 2014 pukul 20:44

    ini menambah wawasan saya, juga membantu tugas saya.. terimakasih 🙂 :):)

  19. nisa panchali
    13 September 2014 pukul 20:48

    saya merasa terbantu, tugas saya jadi lebih cepat selesai.. terimakasih 🙂

  20. ifad
    14 September 2014 pukul 21:59

    thank you ,artikelnnya lengkap banget,sama seperti yang dicari

  21. 5 Desember 2014 pukul 22:16

    thank you artikelnya lengkap baget

  22. Reza
    28 April 2015 pukul 18:02

    Thankyou very much min, sangat membantu, semoga terus berkarya

  23. Bagus
    27 Agustus 2015 pukul 19:21

    iya betul aku berterimakasih karena bisa lengkapin catatan

  24. 30 Agustus 2015 pukul 13:37

    thank you

  25. Anonymous
    1 September 2015 pukul 22:27

    Membantu banget

  26. 1 Oktober 2015 pukul 13:29

    izin copas buat di print, tugas kelompok nich
    terima kasih kak artikelnya membantu pisan???

  27. diann chaghull newll
    10 Oktober 2015 pukul 14:15

    baguss untukk pelajaran

  28. 7 Januari 2016 pukul 22:59

    materi ulangan yang lengkap

  29. amara putri
    12 Januari 2016 pukul 22:01

    Siiipppp..

  30. 28 Januari 2016 pukul 05:08

    It’s Helping

  31. 28 Januari 2016 pukul 05:13

    Thanks ya berguna banget

  32. Fais
    9 Februari 2016 pukul 20:28

    Thanks

  33. Rohmah
    10 Maret 2016 pukul 14:35

    Makasih yaaaa . . . Blog ini sangat membantuku dalam mencarai pengertian Asam,Basa,dan Garam 🙂 sekalilagi makasih yaaaa :);)8-)

  34. andri bendot
    15 Maret 2016 pukul 21:29

    Maksih buat info yang diberikan

  35. zulfahmi
    20 Maret 2016 pukul 10:41

    thanks

  36. Afif
    27 Maret 2016 pukul 20:20

    Sangat membantu banget makasih kak

  37. Afif
    27 Maret 2016 pukul 20:22

    Makasih kak atas infonya bagus dan lengkap terus update ya kak

  38. 16 April 2016 pukul 09:04

    Membantu belajarku…

  39. Gartino
    1 Juni 2016 pukul 19:55

    makasih, mas bro

  40. sella
    8 Agustus 2016 pukul 20:41

    terimakasih banyak 🙂

  41. maulina malika
    31 Agustus 2016 pukul 19:26

    trimakasih

  42. nunuk noviana
    7 September 2016 pukul 14:28

    Terima kasih kakak

  43. Leonard
    13 September 2016 pukul 18:50

    Thanks ya bermanfaat sekali

  44. 6 Oktober 2016 pukul 17:12

    ya saya jga

  45. KANYE WEST
    1 Desember 2016 pukul 19:11

    MAKASIH………………

  46. fachrainy anggy
    7 Maret 2017 pukul 18:38

    makasih ilmunya kak…

  47. artawan
    20 April 2017 pukul 20:18

    trimakasih atas artikel nya jadi semangat belajar ipa ,terus berkarya positif anak bangsa!!!!!

  48. 4 November 2017 pukul 19:33

    makasih

  1. 14 Agustus 2016 pukul 17:50

Tinggalkan Balasan ke Enwandi Batalkan balasan